Mendefinisikan Infrastruktur Jaringan
Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang menyediakan dasar untuk konektivitas, keamanan, routing, pengaturan, akses, dan fitur integral pada jaringan.
Sering sekali, infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang. Jika jaringan terhubung ke internet, sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang merupakan protokol yang sesuai, diturunkan dari Internet. Aspek jaringan yang lain, seperti layout fisikal pada elemen jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan kemudian diturunkan kepada jaringan versi terbaru.
Macam macam infrastruktur Jaringan komputer.
Untuk membangun sebuah jaringan komputer maka diperlukan sebuah jaringan komputer, diperlukan hardware untuk infrastrukturnya. Hardware yang dibutuhkan antara lain :
- Ethernet Card (NIC) adalah interface komunikasi data dalam sistem jaringan komputer. Kecepatan rate datanya beragam yaitu 10/10 Mbps, 10/100 Mbps, dan yang terbaru 100/1000 Mbps.
- Kabel UTP yaitu kabel jaringan komputer. Penggunaannya maksimal 100 meter, jika lebih harus dipasang repeater (penguat sinyal data). Pengurutan warna kabel UTP dibedakan menjadi dua macam, yaitu model straight dan crossover. Model straight digunakan untuk hubungan PC ke Hub. Dan model crossover digunakan untuk hubungan PC ke PC.
- Hub / Concentrator atau Switch adalah sebuah repeater dengan banyak port (multi port).
- Router adalah hadware yang berfungsi untuk menghubungkan dua network atau lebih yang berbeda network id atau arsitekturnya.
- Komputer standar yaitu hardware yang berfungsi untuk menjalankan sistem operasi dalam sistem jaringan komputer.
- Modem adalah modulator de modulator yang berfungsi untuk mengubah informasi data digital ke analog atau sebaliknya.
- Hardware wireless jika ingin menggunakan Wifi, maka perlu dipasang Hardware wireless, antara lain adalah Access Point, Router Wifi, PCI Wifi atau PCMCA.
- Repeater, perangkat untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan signal asli pada segmen kabel LAN yang lain.
- Bridge, Perangkat untuk memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebihkecil, bridge juga digunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda.
Memahami Konsep Routing Static dan Dynamic
A. Berikut Beberapa Definisi atau pemahaman tentang Routing
1. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya
2. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh seluk beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi tentang topologi jaringan juga diperoleh dari router yang lain.
3. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan.
Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni:
1) Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan dilewati oleh paket-paket data agar sampai ke tujuan.
2) Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat meneruskan paket.
Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
1) Alamat tujuan
2) Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
3) Route yang mungkin ke semua network remote
4) Route terbaik untuk setiap network remote
B. Jenis Jenis Routing
1. Dynamic Routing
Dynamic routing adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing (ARP table) akan dimaintain oleh sebuah protokol routing, biasanya daemon. Dynamic Routing Protocol adalah routing protocol yang memungkinkan network admin untuk menset-up jaringan tanpa harus meng-update konten dari routing table secara manual bila terjadi perubahan.
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Keuntungan:
Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak.
Kekurangan:
Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi -butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin
2. Static Routing
Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
Keuntungan:
1) Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
2) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan denga router dinamis)
3) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
4) Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
Kelemahan:
1) Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
2) Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router
dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
3) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
sebuah route kesemua router secara manual.
sebuah route kesemua router secara manual.
4) Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan
menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri
menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri
3. Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.
C. Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat networknya.
1. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2. Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.
D. Contoh Konfigurasi Routing Static
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
• Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
• Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
• Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
• Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh :
Penggunaan di mikrotik : ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway 10.1.1.1
penggunaan di Linux : Router(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 10.1.1.1
penggunaan di Linux : Router(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 10.1.1.1
Artinya :
Ip network tujuan : 192,168.20.0
/24 : Mask : 255.255.255.0
IP Next hop : 10.1.1.1
E. Routing Protocol
Terdapat tiga klas routing protocol
1. Distance vector
Protocol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote denganmenilai jarak.Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akanmenjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector.RIP dan IGRP mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.
2. Link state Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakantiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-networkyang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhaninternetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table.OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-statemengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua routerlain di network.
3. Hybrid Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis
distance-vector dan routing protocol jenis link-state--sebagai contoh adalah EIGRP.
Konfigurasi Static Route
Static route "merupakan jalur yang dikonfigurasi secara statik oleh administrator", konfigurasi tersebut nantinya akan disimpan oleh router di dalam route tablenya, jika belum paham tentang routing table silahkan baca mengenai Routing table terlebih dahulu.
Routing tabel bisa memperoleh informasi dengan menggunakan salah satu dari tiga cara berikut:
+ Informasi yang didapat oleh router berdasarkan direcly connected (terhubung secara langsung).
+ Informasi yang dimasukkan secara manual, biasa dikenal dengan static route.
+ Informasi yang didapat secara otomatis dari sharing yang kirimkan oleh router lain, biasa dikenal dengan dynamic routing protocol.
Untuk menginput routing ke table route secara statik ada tiga langkah yang harus kita lakukan:
+ Untuk setiap data link pada jaringan, identifikasi semua subnet atau network address (alamat jaringan).
+ Untuk setiap router, identifikasi semua data link yang tidak terkoneksi langsung pada router.
+ Untuk setiap router, tuliskan perintah routing untuk setiap alamat yang tidak terkoneksi secara langsung.
Mungkin sebuah pertanyaan muncul dibenak kita, "mengapa tidak perlu menuliskan konfigurasi route untuk alamat network yang terkoneksi langsung(directly connected)?" diatas sudah dijelaskan bahwa untuk alamat network yang terkoneksi langsung sudah secara otomatis diinput kedalam tabel route.
Untuk lebih jelasnya kita gunakan contoh pada gambar dibawah ini.
Routing tabel bisa memperoleh informasi dengan menggunakan salah satu dari tiga cara berikut:
+ Informasi yang didapat oleh router berdasarkan direcly connected (terhubung secara langsung).
+ Informasi yang dimasukkan secara manual, biasa dikenal dengan static route.
+ Informasi yang didapat secara otomatis dari sharing yang kirimkan oleh router lain, biasa dikenal dengan dynamic routing protocol.
Untuk menginput routing ke table route secara statik ada tiga langkah yang harus kita lakukan:
+ Untuk setiap data link pada jaringan, identifikasi semua subnet atau network address (alamat jaringan).
+ Untuk setiap router, identifikasi semua data link yang tidak terkoneksi langsung pada router.
+ Untuk setiap router, tuliskan perintah routing untuk setiap alamat yang tidak terkoneksi secara langsung.
Mungkin sebuah pertanyaan muncul dibenak kita, "mengapa tidak perlu menuliskan konfigurasi route untuk alamat network yang terkoneksi langsung(directly connected)?" diatas sudah dijelaskan bahwa untuk alamat network yang terkoneksi langsung sudah secara otomatis diinput kedalam tabel route.
Untuk lebih jelasnya kita gunakan contoh pada gambar dibawah ini.
- Konsep Static Routing.
Static Routing
Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.- Perintah Dasar Static Routing
Secara default, CLI (Command Line Interface) akan masuk ke mode pengguna, tanda adalah simbol ">" di bagian depan nama host (dalam hal ini "router"), dalam mode pengguna Anda tidak dapat mengkonfigurasi apapun, oleh karena itu Anda perlu beralih ke privileged mode (juga dikenal sebagai mode level EXEC) dengan perintah "router> enable" lalu tekan Enter, jika perintah dijalankan, maka simbol di depan nama host akan berubah menjadi "#" (misal "router #").
2. router #show?
"Router #show?" Perintah digunakan untuk melihat daftar perintah yang tersedia untuk eksekusi.
3. router #show running-config
Perintah "router #show running-config" digunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang saat ini berjalan di RAM.
4. router #show startup-config
Perintah "router #show startup-config" digunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang dijalankan saat startup, file konfigurasi disimpan di NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory), berbeda dengan SRAM (Static Random Access Memory) atau DRAM ( Dynamic Random Access Memory).
Penyimpanan data dilakukan saat daya mengalir, NVRAM menyimpan file konfigurasi bahkan jika perangkat router dimatikan.
Perlu diingat bahwa NVRAM tidak sama dengan Flash SIMM (Single In-line Memory Module). Perbedaan antara NVRAM sama dengan Flash SIMM sebagai perbedaan antara RAM dan hard disk drive (walaupun RAM dengan NVRAM juga berbeda), SIMM Flash sendiri lebih mirip hard disk drive yang menyimpan file sistem operasi Cisco IOS. dan file lainnya yang dibutuhkan
5. router #copy running-config startup-config
Perintah "router #copy running-config startup-config" digunakan untuk menyimpan setting yang sedang berjalan (running connectivity) di RAM ke NVRAM sehingga bisa diaplikasikan saat router dinyalakan (start up).
6. router #erase startup-config
Perintah "router #erase startup-config" digunakan untuk menghapus file konfigurasi yang tersimpan di NVRAM (Non Volatile Random Access Memory)
7. router #copy running-config tftp
Selain menyimpan running-config ke startup-config, Anda juga bisa terus menjalankan-config ke TFTP Server dari jarak jauh, dengan hanya menjalankan perintah "router #copy running-config tftp".
8. router #show users
Perintah "router #show users" digunakan untuk menampilkan pengguna yang saat ini terhubung ke jaringan (router) yang dimaksud.
9. router #show arp
2. router #show?
"Router #show?" Perintah digunakan untuk melihat daftar perintah yang tersedia untuk eksekusi.
3. router #show running-config
Perintah "router #show running-config" digunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang saat ini berjalan di RAM.
4. router #show startup-config
Perintah "router #show startup-config" digunakan untuk menampilkan file konfigurasi yang dijalankan saat startup, file konfigurasi disimpan di NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory), berbeda dengan SRAM (Static Random Access Memory) atau DRAM ( Dynamic Random Access Memory).
Penyimpanan data dilakukan saat daya mengalir, NVRAM menyimpan file konfigurasi bahkan jika perangkat router dimatikan.
Perlu diingat bahwa NVRAM tidak sama dengan Flash SIMM (Single In-line Memory Module). Perbedaan antara NVRAM sama dengan Flash SIMM sebagai perbedaan antara RAM dan hard disk drive (walaupun RAM dengan NVRAM juga berbeda), SIMM Flash sendiri lebih mirip hard disk drive yang menyimpan file sistem operasi Cisco IOS. dan file lainnya yang dibutuhkan
5. router #copy running-config startup-config
Perintah "router #copy running-config startup-config" digunakan untuk menyimpan setting yang sedang berjalan (running connectivity) di RAM ke NVRAM sehingga bisa diaplikasikan saat router dinyalakan (start up).
6. router #erase startup-config
Perintah "router #erase startup-config" digunakan untuk menghapus file konfigurasi yang tersimpan di NVRAM (Non Volatile Random Access Memory)
7. router #copy running-config tftp
Selain menyimpan running-config ke startup-config, Anda juga bisa terus menjalankan-config ke TFTP Server dari jarak jauh, dengan hanya menjalankan perintah "router #copy running-config tftp".
8. router #show users
Perintah "router #show users" digunakan untuk menampilkan pengguna yang saat ini terhubung ke jaringan (router) yang dimaksud.
9. router #show arp
Perintah "router #show arp" digunakan untuk menampilkan tabel ARP, ARP atau Address Resolution Protocol adalah protokol yang memetakan fungsi alamat IP ke alamat fisik mesin (juga dikenal sebagai alamat MAC) yang dikenali oleh jaringan lokal.
Baca juga: Pengertian MAC Address
Tabel ARP atau yang dikenal dengan ARP cache digunakan untuk menjaga hubungan antara alamat MAC dan alamat IP.
10. router #show history
Perintah "router #show history" digunakan untuk menampilkan sejarah perintah yang sebelumnya dieksekusi, perintah ini akan berguna jika Anda ingin mengulang perintah yang sama tanpa mengetik ulang perintah.
11. router #show interfaces
Perintah "router #show interfaces" digunakan untuk menampilkan statistik dari semua antarmuka yang tersedia, perintah "router #show interfaces" akan menampilkan informasi yang mencakup antarmuka, antarmuka status (tautan fisik dan data), dan alamat IP.
Perintah "router #show interfaces" juga menyertakan informasi tambahan termasuk subnet mask IP interfaces, pengaturan bandwidth, pengaturan delay, konfigurasi antrian, informasi protokol data link (dalam hal ini tipe dupleks, ARP), dan sejumlah penghitung berbeda yang dapat dilakukan. digunakan untuk antarmuka monitor.
12. router #show host
Perintah "router #show host" digunakan untuk menampilkan cache host yang tersedia.
13. router #show flash
Perintah "router #show flash" digunakan untuk menampilkan informasi tentang memori Flash yang terdapat pada perangkat router Cisco. Informasi yang ditampilkan mencakup file di dalamnya, ruang kosong, ruang yang digunakan, total ruang yang tersedia (kapasitas) hingga ukuran 'prosesor papan sistem Flash'.
14. router #show protocols
Perintah "router #show protocols" menunjukkan status protokol lapisan ketiga pada perangkat yang dikonfigurasi. Lapisan ketiga dalam maksud adalah bagian dari lapisan model OSI, lapisan ketiga adalah lapisan jaringan, fungsi network layer salah satunya adalah menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer data ke node lain yang terhubung dalam jaringan yang berbeda, router tersebut salah satu perangkat yang bekerja di lapisan ketiga ini.
15. router #show ip interface
Perintah "router #show ip interface" digunakan untuk menampilkan informasi tentang pengaturan antarmuka IP lengkap, termasuk alamat IP dan informasi topeng, konfigurasi daftar akses (ACL), jenis peralihan yang digunakan (bagaimana lalu lintas IP diproses oleh perangkat ) kompresi, dan sebagainya.
16. router #show ip interface brief
Perintah "router #show ip interface brief" digunakan untuk menampilkan output dari status alamat IP sebuah antarmuka secara singkat. Informasi penting yang akan ditampilkan antara lain antarmuka, alamat IP dari interface, status (fisik) dan status protokol (data link).
Baca juga: Cara Melihat IP Address
17. router #show ip protocol
Perintah "router #show ip protocol" digunakan saat protokol routing dinamis dijalankan pada perangkat.
Output dari perintah ini dapat digunakan untuk memverifikasi konfigurasi protokol routing yang sedang diproses seperti yang diharapkan. Output yang tepat dari perintah ini bergantung pada protokol routing dinamis yang dapat dikonfigurasi.
18. router #show ip route
Perintah "router #show ip route" digunakan untuk menampilkan isi dari tabel routing IP saat ini. Output dari perintah "router #show ip route" bisa sangat lama ketika beberapa jaringan dikelola oleh satu perangkat.
19. router #show logging
Perintah "router #show logging" digunakan untuk memverifikasi beberapa hal yang dianggap tidak pantas. Perintah "router #show logging" bisa mengakses log dan menampilkannya.
Dengan cara itu Anda dapat memverifikasi apakah ada beberapa hal yang dianggap tidak sesuai (biasanya antara konfigurasi yang berlaku dengan hasil yang diharapkan tidak diharapkan).
20. router #show clock
Perintah "router #show clock" digunakan untuk menampilkan jam dari sistem saat ini, ingat bahwa router Cisco menggunakan sistem operasinya sendiri sehingga jam pada sistem Cisco dengan jam pada sistem Host mungkin berbeda, cocok dengan keduanya. Jam berguna untuk sinkronisasi log sehingga memudahkan verifikas.
Baca juga: Pengertian MAC Address
Tabel ARP atau yang dikenal dengan ARP cache digunakan untuk menjaga hubungan antara alamat MAC dan alamat IP.
10. router #show history
Perintah "router #show history" digunakan untuk menampilkan sejarah perintah yang sebelumnya dieksekusi, perintah ini akan berguna jika Anda ingin mengulang perintah yang sama tanpa mengetik ulang perintah.
11. router #show interfaces
Perintah "router #show interfaces" digunakan untuk menampilkan statistik dari semua antarmuka yang tersedia, perintah "router #show interfaces" akan menampilkan informasi yang mencakup antarmuka, antarmuka status (tautan fisik dan data), dan alamat IP.
Perintah "router #show interfaces" juga menyertakan informasi tambahan termasuk subnet mask IP interfaces, pengaturan bandwidth, pengaturan delay, konfigurasi antrian, informasi protokol data link (dalam hal ini tipe dupleks, ARP), dan sejumlah penghitung berbeda yang dapat dilakukan. digunakan untuk antarmuka monitor.
12. router #show host
Perintah "router #show host" digunakan untuk menampilkan cache host yang tersedia.
13. router #show flash
Perintah "router #show flash" digunakan untuk menampilkan informasi tentang memori Flash yang terdapat pada perangkat router Cisco. Informasi yang ditampilkan mencakup file di dalamnya, ruang kosong, ruang yang digunakan, total ruang yang tersedia (kapasitas) hingga ukuran 'prosesor papan sistem Flash'.
14. router #show protocols
Perintah "router #show protocols" menunjukkan status protokol lapisan ketiga pada perangkat yang dikonfigurasi. Lapisan ketiga dalam maksud adalah bagian dari lapisan model OSI, lapisan ketiga adalah lapisan jaringan, fungsi network layer salah satunya adalah menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer data ke node lain yang terhubung dalam jaringan yang berbeda, router tersebut salah satu perangkat yang bekerja di lapisan ketiga ini.
15. router #show ip interface
Perintah "router #show ip interface" digunakan untuk menampilkan informasi tentang pengaturan antarmuka IP lengkap, termasuk alamat IP dan informasi topeng, konfigurasi daftar akses (ACL), jenis peralihan yang digunakan (bagaimana lalu lintas IP diproses oleh perangkat ) kompresi, dan sebagainya.
16. router #show ip interface brief
Perintah "router #show ip interface brief" digunakan untuk menampilkan output dari status alamat IP sebuah antarmuka secara singkat. Informasi penting yang akan ditampilkan antara lain antarmuka, alamat IP dari interface, status (fisik) dan status protokol (data link).
Baca juga: Cara Melihat IP Address
17. router #show ip protocol
Perintah "router #show ip protocol" digunakan saat protokol routing dinamis dijalankan pada perangkat.
Output dari perintah ini dapat digunakan untuk memverifikasi konfigurasi protokol routing yang sedang diproses seperti yang diharapkan. Output yang tepat dari perintah ini bergantung pada protokol routing dinamis yang dapat dikonfigurasi.
18. router #show ip route
Perintah "router #show ip route" digunakan untuk menampilkan isi dari tabel routing IP saat ini. Output dari perintah "router #show ip route" bisa sangat lama ketika beberapa jaringan dikelola oleh satu perangkat.
19. router #show logging
Perintah "router #show logging" digunakan untuk memverifikasi beberapa hal yang dianggap tidak pantas. Perintah "router #show logging" bisa mengakses log dan menampilkannya.
Dengan cara itu Anda dapat memverifikasi apakah ada beberapa hal yang dianggap tidak sesuai (biasanya antara konfigurasi yang berlaku dengan hasil yang diharapkan tidak diharapkan).
20. router #show clock
Perintah "router #show clock" digunakan untuk menampilkan jam dari sistem saat ini, ingat bahwa router Cisco menggunakan sistem operasinya sendiri sehingga jam pada sistem Cisco dengan jam pada sistem Host mungkin berbeda, cocok dengan keduanya. Jam berguna untuk sinkronisasi log sehingga memudahkan verifikas.